Wartapostnews.com | Demak | Tim Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali melaksanakan pembayaran dana kerohiman pada penanganan dampak sosial kemasyarakatan, dalam rangka penyediaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe-Sayung) Tahap II, di Aula Kantor Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (28/8/2024). Pembayaran dimulai sehari sebelumnya, yakni Selasa (27/8/2024).
Wakil Bupati Demak Ali Makhsun berpesan kepada warga penerima dana kerohiman, untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Sebab, bila tak dipakai secara bijak, uang akan gampang habis.
“Dana Kerohiman supaya bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Beli tanah lagi, beli rumah, jangan dibuat senang-senang karena uang itu maburnya (habisnya) gampang,” pesannya kepada seluruh penerima Dana Kerohiman, di lokasi pembayaran.
Menurut wabup, masyarakat telah merelakan lahannya untuk dipakai dalam pembangunan jalan tol yang melintasi Semarang-Sayung Demak. Maka sudah sewajarnya jika lahan yang dibayar pemerintah, digunakan masyarakat terdampak untuk membeli lahan lagi.
“Saya sampaikan terima kasih (kepada masyarakat terdampak tol). Dengan demikian, klop. Jadi sudah tidak ada lagi unek-unek, ganjalan pemilik tanah itu. Tolnya sudah halalan thoyyiban,” ungkap Ali Makhsun.
Ditambahkan, pemberian Dana Kerohiman Jalan Tol Semarang-Demak Tahap II ini sangat penting. Karena masyarakat akhirnya bisa mendapatkan angin segar, setelah lama menunggu kepastian pencairan Dana Kerohiman Jalan Tol Semarang-Demak.
“Alhamdulillah, pemerintah sangat memperhatikan, dan mulai kemarin sampai saat ini, bahkan sejak tahun kemarin sudah dilakukan tahap I pada Desember 2023, tanah yang kena dampak proyek jalan tol dapat Dana Kerohiman,” ujarnya.
Penerima Dana Kerohiman, Muzamil mengatakan, adanya pemberian dana itu sudah membuatnya lega. Karena, kepastian pemberian dana sudah beres.
“Saya untung (nilai Dana Kerohiman yang diterimanya). Saya tidak bombong pemerintah, lho. Memang seperti itu,” ungkap Muzamil yang menerima Dana Kerohiman sekitar Rp470 juta.
Dikatakan, lahannya yang terkena dampak pembangunan jalan tol sekitar 5 ribu meter persegi. Selama ini, lahannya tidak bisa diolah maksimal, karena tenggelam akibat rob. Maka ia beruntung lahannya bisa dibeli pemerintah.
“Uang (Dana Kerohiman) saya bagi saudara saya nanti dibagikan. Nanti bagian saya, untuk meninggikan rumah karena rob yang sudah melanda 20 tahun,” ujarnya.
Penerima Dana Kerohiman lainnya, Mat Rodhi mengatakan, dua bidang lahannya terkena dampak pembangunan jalan tol. Semula lahannya jadi tambak, sebelum akhirnya dibeli pemerintah.
“Dulu produktif, sekarang untuk tambak. Dapat Dana Kerohiman itu rasanya tanah lebih dihargai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan dilakukan berkat kerja sama Pemprov Jateng dengan pihak terkait, seperti Pemkot Semarang, Kementerian PUPR melalui BBPJN Jateng-DIY, BPN Kanwil Jateng, BPN Semarang, BPN Demak, Biro di Provinsi, Pemkab Demak, hingga pihak kecamatan dan desa.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY menyediakan anggaran Dana Kerohiman untuk 103 bidang lahan di Demak dan Semarang, sebesar Rp49 miliar. Rinciannya, lahan Semarang hanya 1 bidang lahan, dan lainnya 102 bidang lahan adalah lahan wilayah terdampak di Demak. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)