Wartapostnews.com | Kabupaten_Lampung_Selatan - Berdasarkan keterangan Warga Masyarakat Lampung Selatan atau Masyarat luas khususnya bagi pengguna jalan di lingkungan Dusun V Umbul Tengah Desa Kedaton Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Babul Hikmah Kalianda yang tidak jauh dari depan kegiatan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) tingkat Nasional itu yang dipusatkan di Kalianda Lampung Selatan sebagi tuan rumah Jumbara, (2/7/2023).
Mirisnya, jalan rusak berat tersebut yang sudah 10 tahun Rusak Berat dan tidak pernah ada peninjauan serta perbaikan yang tuntas dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lampung Selatan, tentunya PUPR Lamsel. Padahal, jalan tersebut berjarak 10 meter dan dilingkupi oleh tanaman Jagung dan pepohonan yang lainnya dari jarak 10 meter di kegiatan Jumbara tersebut.
Bagaimana, jalan rusak berat tersebut berukuran panjang 3500 Meter (3,5 kilometer) lebar 5 meter, yang menuju pada 5 Kecamatan di Lampung Selatan yaitu; Kecamatan Kalianda, Way Panji, Candipuro, Sidomulyo, Palas, serta menembus ke jalan Lintas Sumatera dan Lintas Timur.
Mengapa, terkesan dugaan. Bahwa Pemda setempat khususnya Dinas terkait yaitu Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Binamarga diduga tutup mata tutup telinga (masuk pendengaran telinga sebelah kanan-keluar pendengaran telinga sebelah kiri dan memakai kacamata hitam) atas segala keluh kesah warga pengguna jalan tersebut.
Kendatidemikian, Warga Masyarakat setempat dan Warga pengguna jalan rusak berat tersebut berharap agar segera di perbaiki dengan tuntas oleh Pemerintah Kabupaten dan jika tidak mampu, maka berharap diusulkan ke Provinsi Lampung atau ke Pusat tentunya.
"Ya dalam hal jalan tersebut, jika APBD Kabupaten tidak mampu, menurut pemikiran kami, RI (Pusat) siap lah dalam hal itu, ga mungkin enggak di tanggapi gitu, kalau diusulkan," ungkap Warga Lamsel yang enggan disebutkan namanya itu. Jadi dimana-mana juga itu letaknya kan dari kepala desa ke Kabupaten, terus ke Provinsi, kalaupun di limpahkan ke Kabupaten dan provinsi tidak sanggup juga misalnya, ya ke Pusat."
"Sehingga, kalau menurut kami jalan lingkungan dusun lima (5) umbul tengah menuju ponpes babul hikmah itu, sangat tidak nyaman. Karena, itu jalan rusak berat tersebut, lagi musim panas aja kita sangat tidak nyaman, apalagi dimusim hujan. Jalan itu seperti kubangan hewan."
"Ya harapan kami kalau ingin dibenahi ya secepatnya dibenahi gitu, karena memang akses pertama untuk menuju ponpes babul hikmah (akses pendidikan), dan akses roda perekonomian lampung selatan."
"Jadi dijalan rusak berat itu juga sering terjadinya kecelakan dan tergelincirnya para kendaraan-kendaraan, yang melintasi lingkungan tersebut. Sehingga, tolonglah para pemangku kebijakan, agar segera dipercepat dalam perbaikan jalan tersebut," keluhnya.
Sambung dia lagi, "karena jalan itu sudah sekian lama tidak pernah di benahi oleh pemerintah daerah, sebab kalau kita hitung dari kalangan pemimpin kepala daerah itu, dari beberapa periode itu sejak dari zamannya pak Ricko Menoza, sampai saat ini di 2023. Berarti sudah sekitar sepuluh (10) tahun jalan tersebut terbengkalai."
"Termasuk perbaikan itupun sangatminim, karena perbaikan jalan rusak berat itu sering kita lakukan bersama masyarakat setempat bergotong royong, secara swadaya, baik itu swadaya dari ponpes babul hikmah membeli batu sabece untuk menimbun jalan-jalan yang berlubang itu, serta Pak Kades kedaton itupun pernah saya lihat, menyumbangkan pembelian batu sabece, secara pribadinya juga, karena sebagai bentuk daya upaya beliau yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk desanya gitu," terangnya.
Kemudian, "jika ungkapan kami ini selaku warga sekitar, apalagi yang sedang akan melakukan kegiatan Jumbara oleh Pemerintah setempat. Tidak di dengar serta tidak dilihat juga oleh para pejabat daerah, dan pejabat tinggi yang lainnya, maka mungkin kami akan sangat meminta harapan, agar segera meninjau kembali lah gitu, karena itu benar-benar memperihatinkan jalan tersebut kondisinya seperti itu dan perlu diperbaiki, yang sangat rusak berat," pungkasnya. (ALI)