Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

100/recent/ticker-posts

Proyek Kementerian PUPR Senilai Rp 97 Milliar Diduga Amburadul, Pihak Balai Besar Dan Konsultan Diduga Tutup Mata Tutup Telinga.



Warta post news | Tulang Bawang Lampung | Minimnya pengawasan  yang diduga yang di lakukan oleh pihak Balai Besar dan Konsultan sehingga hasil kerjaan dari pelaksana kegiatan/pemenang Tender menjadi kurang maksimal, bisa menjadi suatu proses kegagalan dari suatu proyek.


Proyek-proyek besar dengan jangka waktu yang lama masa pengerjaannya  biasanya sering terjadi kurang maksimal pengawasan yang di lakukan oleh pihak terkait, sengaja atau tidak di sengaja proses pengawasan akan memakan waktu berkali-kali dan bukan hal rahasia lagi mungkin kelokasi proyek hanya sekali atau dua kali saja.
(Diawal pengerjaan dan di akhir Pekerjaan).

Niat Pemerintah mengucurkan Bantuan dan Proyek sudah pasti untuk kesejahteraan para petani,
Seperti halnya kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) Melalui Direktorat Jenderal  sumber Daya air Balai besar wilayah Sungai Mesuji Sekampung snvt pelaksana jaringan pemanfaatan air Mesuji sekampung.
Yang mengucurkan anggaran yang cukup fantastis untuk pembangunan peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR).

Dengan anggaran sebesar Rp 97.800.000.000.
(Sembilan puluh Tujuh Milliar delapan ratus juta rupiah),
Waktu pelaksanaan pekerjaan 480 hari kalender.
Dan sumber dana berasal dari LOAN ADB/AIF tahun 2021-2022.
Pelaksana proyek di kerjakan oleh PT.Indo Bangun Group di Rawajitu SPP IPIL.

Proses pelaksanaan pembangunan Peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) yang sudah berjalan setahun lebih Hasilnya banyak di keluhkan warga dan tokoh-tokoh yang ada di wilayah tersebut.

Keluhan warga dan para tokoh masyarakat bukanlah isapan jempol belaka, banyaknya pekerjaan yang dilakukan oleh pihak PT.Indo Bangun Group  yang disinyalir dan diduga asal-asalan yang penting jadi.

Seperti yang di sampaikan oleh seorang tokoh masyarakat yang berinisial "Rh" yang mengeluh dan prihatin atas kualitas proyek tersebut. " Saya selaku tokoh masyarakat berharap kepada kementerian PUPR dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar untuk dapat turun langsung ke lokasi melihat hasil pekerjaan PT.Indo Bangun Group, bila perlu kami tunjukan temuan dari kami." Ujarnya.

Warga "Dd" yang berprofesi petani yang ikut mendampingi "Rh" ikut menambahkan, "mana ada pak kayu gelam buat paku Bumi di potong dari 4 meter menjadi 2 meter alasannya lahannya keras, ini lahan gambut dan lumpur pak. Sudah jelas mereka mau mencari untung besar dengan menghalalkan segala cara." ungkapnya.
Selasa (13/09/2022).

Sudah banyak yang berteriak baik tokoh masyarakat, warga, aktivis Anti Korupsi, Lembaga dan para pelaku sosial Kontrol, dan para Julnalis  yang ikut mengviralkan adanya pekerjaan yang diduga sudah amblas, retak dan lain-lain, tetapi sungguh sangat di sayangkan belum ada tanggapan  dari pihak PT.Indo Bangun Group yang siap di ajak turun bareng kelokasi yang di maksud.
Malahan terkesan tutup mata tutup telinga.

Ferry Saputra,Ys Ketua Umum DPW BAIN HAM RI Provinsi Lampung, tiada henti-hentinya bersuara agar pihak perusahaan bisa menanggapi keluhan dari warga dan tokoh-tokoh masyarakat di daerah tersebut.
" Kami sudah Somasi ke-1 pihak PT.Indo Bangun Group agar secepatnya menanggapi temuan dari Lembaga kami, tetapi jawaban balasan surat somasi dari pihak PT.Indo Bangun Group yang berisi Foto Dokumentasi pekerjaan yang bukan di titik temuan dari lembaga kami " katanya.
Rabu (14/09/2022).

Bapak Ferry Saputra,Ys  menambahkan lagi, " Lembaga DPW BAIN HAM RI  Provinsi Lampung dalam waktu dekat ini akan segera menyurati Kementerian PUPR di Jakarta dan Direktorat Jenderal sumber daya air Balai Besar di Bandar Lampung, kita koordinasi dulu sebelum pelaporan ke APH." Tuturnya lagi.

Dengan viralnya pemberitaan di puluhan media on line terkait pekerjaan proyek Peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) yang ada di Rawa jitu SPP IPIL, yang di duga asal jadi.(Amburadul).
Pihak PT.Indo Bangun Group belum memakai hak jawab dan belum bisa di hubungi.

Liputan Jurnalis Pringsewu Heru/Tim